6 Perbedaan Reseller dan Dropship, dari Modal Sampai Resiko

Arya

Perbedaan Reseller dan Dropship

Thecronutproject.com – Saat pertama kali terjun ke dunia bisnis jualan online maupun offline, mungkin bingung apa perbedaan reseller dan dropship. Di artikel ini akan dibahas penjelasannya.

Kamu mungkin bingung mau memilih yang mana. Pada dasarnya, peran keduanya adalah sebagai perantara. Tetapi, jika dicermati secara detail, jelas terlihat adanya perbedaan.

Kamu dapat melihat perbedaannya dari segi;

  • Definisi
  • Cara Kerja
  • Modal
  • Profit
  • Resiko
  • Pemasaran

Jangan bingung dulu. Artikel ini akan mengupas secara detail apa perbedaan reseller dan dropship.

Perbedaan Reseller dan Dropship Secara Definisi

Perbedaan Reseller dan Dropship

Iya, sebelum menyelam lebih lanjut ke dalam perbedaan yang lain, mari ketahui dulu apa sebenarnya reseller dan dropship.

Reseller adalah orang yang menjual ulang barang yang mereka beli dari supplier. Jadi, seorang reseller mengambil untung dari selisih harga beli dan harga jual.

Lain halnya dengan dropship. Dropship adalah proses mempromosikan produk tanpa adanya stok barang tersebut. 

Kamu mulai melihat perbedaanya, kan?

Perbedaan dalam Cara Kerja

Cara kerja reseller dan dropship

Meskipun keduanya bersifat sebagai perantara antara supplier dan pelanggan, reseller dan dropship beroperasi dengan cara yang berbeda.

Cara jadi reseller yang terpenting adalah memiliki stok barang yang kamu promosikan. 

Sebagai seorang reseller, kamu dapat berhubungan langsung dan menjual langsung kepada customer.

Sebaliknya, sebagai dropshipper, kamu hanya bisa menawarkan produk pada pelanggan melalui deskripsi dan gambar. 

Pelanggan memang bisa membuat pesanan denganmu, tetapi kamu harus meneruskannya pada supplier.

Perbedaan Modal Reseller dan Dropship

Yang mana yang modalnya lebih kecil?

Jawabannya adalah dropship. Dalam bisnis dropship, kamu tidak perlu menyiapkan modal untuk membeli stok barang. 

Dengan begitu, modal yang kamu perlukan hanyalah smartphone atau laptop beserta media sosial untuk marketing.

Lain halnya dengan reseller. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, reseller harus memiliki stok barang. Maka, modal yang diperlukan lebih besar.

Baca juga: Cara Menentukan Harga Jual Produk bagi Reseller

Perbedaan Profit

Mungkin pada poin sebelumnya, kamu mulai kehilangan minat untuk menjadi reseller. Jangan salah, karena profit reseller lebih tinggi dari profit dropship.

Loh, kok begitu?

Meskipun modalnya tinggi, seorang reseller dapat menentukan sendiri harga yang mereka inginkan untuk stok barang mereka.

Jadi, kamu bisa menambah selisih harga beli dan harga jual sesuai keinginanmu. 

Sedangkan, untuk dropship kamu tidak bisa menentukan harga. Kamu hanya bisa menawarkan produk dengan harga yang sudah ditetapkan oleh supplier.

Terlebih lagi, reseller memberi lebih banyak pesanan untuk supplier sehingga mereka terkadang mendapat diskon harga beli. Sebaliknya, dropship hanya mendapat komisi.

Perbedaan Resiko

Tunggu dulu, jangan buru-buru memilih reseller karena profitnya lebih tinggi. Resiko menjadi reseller juga cukup berat, loh.

Karena barang yang sudah dibeli oleh reseller menjadi tanggung jawab reseller, maka, jika barang memiliki cacat, reseller harus menanggung biayanya.

Reseller juga harus siap untuk kerugian stok. Jika penjualan sedang menurun, banyak stok yang akan tertimbun dan menurun kualitasnya.

Dalam bisnis dropship, resiko yang kamu hadapi lebih ringan. Jika terjadi kerusakan barang, pelanggan dapat langsung komplain kepada supplier dan kamu tidak perlu bertanggung jawab untuk mengganti biayanya.

Tetapi, jika supplier tiba-tiba kehabisan stok, kamu juga tidak akan kebagian untung.

Baca juga: Cara Dropship Dari Shopee ke Tokopedia Dalam 30 Menit [Terbaru]

Perbedaan Pemasaran

Nah, yang terakhir adalah perbedaan reseller dan dropship yaitu dalam pemasaran.

Sebagai dropshipper, kamu memasarkan produk yang belum tentu kamu ketahui secara langsung. 

Memang, kamu telah membaca detailnya melalui deskripsi dari supplier. Tetapi, pelanggan terkadang bertanya tentang detail diluar apa yang ada dalam deskripsi, seperti tekstur dan rasa.

Sebaliknya, sebagai seorang reseller, kamu dapat menjelaskan secara detail apa yang dapat kamu lihat secara langsung dari produk tersebut.

Nah, itulah 6 perbedaan reseller dan dropship. Keduanya memiliki keuntungan dan kelebihan dalam berbagai aspek. Tentukan dulu apa yang kamu mau dan mampu laksanakan.

Jadi, sebelum memilih, pikirkan dulu matang-matang, ya!

Baca berita menarik dari TheCronutProject di GOOGLE NEWS

Baca juga

Bagikan:

Arya

Seorang pemuda biasa dari kampung yang kebetulan suka berselancar di dunia maya, khususnya blogger.

Tinggalkan komentar